Bahaya untuk negeri terdapat banyak, contoh permainan pada ponsel pintar dapat jadi bahaya angkatan belia bangsa. Tetapi aku tidak mangulas sepanjang itu.
Dengan cara simpel, bahaya yang sangat biasa merupakan: tentara, politik serta ekonomi.
Indonesia tidak sempat berkeinginan mengutip hak negeri lain dengan daya tentara. Jadi dengan cara tentara, Indonesia bukan bahaya untuk negeri sekecil Singapura sekalipun, bagus saat ini, ataupun bila kita jadi negeri maju esok.
Dengan cara politik, aku belum mengikuti negeri kita mensupport salah satu partai di negeri yang lagi melaksanakan pemilu. Negeri kita tidak sempat turut aduk dapur politik negeri lain. Apalagi dengan Rusia( yang berfaham komunis) kita bersahabat bagus. Jadi dengan cara politik, Indonesia bukan bahaya, bagus saat ini ataupun bila kita jadi negeri maju esok.
baca juga : lowongan kerja tki
Dengan cara ekonomi, negara- negara yang rawan bila Indonesia maju, merupakan negeri pengekspor benda jadi ke Indonesia. Kenapa mereka rawan? Sebab jika kita maju, kita dapat serta hendak membuat benda itu sendiri( ilustrasinya mobil, motor serta pesawat tempur), serta menhentikan ekspor mereka.
Kemudian negara- negara importir materi anom dari Indonesia. Sebab kala negeri kita maju, kita tidak hendak sempat lagi menjual materi anom, kita hendak bangun pabrik sendiri buat memasak materi anom jadi benda jadi, ataupun separuh jadi, kemudian mengekspornya.
Tetapi selanjutnya ini merupakan 2 negeri yang sangat rawan dengan sebabnya tiap- tiap:
Singapura. Sebabnya, ekonomi Singapura berjalan dengan duit para koruptor Indonesia. Negeri Singapura berjalan sebab kotor, busuk serta bodohnya orang Indonesia. Lewat kebijaksanaan Tax Amnestynya Jokowi, telah nampak rapuhnya ekonomi Singapura. Singapura hendak terengah- engah( andaikan tidak mati), kala seluruh duit para koruptor sukses ditarik balik ke Indonesia.
AS. Sebabnya: daya ekonomi AS cuma terdapat pada keyakinan bumi hendak daya dominasinya di bumi. Semacam ilustrasinya daya angka ubah US kepada mata duit barat, betul- betul amat terkait pada keyakinan bumi. Kenapa? Sebab, denger- denger nih dari ditaksir para pakar ekonomi( melihat National Geographic), US mungkin telah tidak memiliki gold reserve lagi, yang zaman dahulu dibutuhkan buat menopang mata duit tiap negeri. Jadi angka USD betul- betul cuma terkait dari keyakinan.
Cuma berdasarakan trust. Seandainya AS tidak dapat pengawasan Asia Tenggara, angka USD tentu jatuh kepada Euro, FrancSwiss, Norway serta Yen. Jika Indonesia jadi atasan yang independent di regional Asia( ataupun Asia Tenggara), hingga kebijaksanaan AS di Asia hendak gamang serta kesimpulannya kehabisan pengawasan atas Asia, terlebih Singapura( sekutunya AS) di Asteng telah tidak berkutik. Hancurnya daya negosisasi freeport serta sebagian pangkal minyak serta gas di Indonesia telah membuktikan pada AS, kalau Indonesia memiliki kemampuan buat berdiri melawan dominasinya di Asia.
Hanya kabar bonus, kalau cuma sebab Indonesia ingin menata balik kebijaksanaan menjual raw nickel( materi anom nikel) saja, Eropa langsung membawa Indonesia ke konferensi global. Begitulah takutnya negara- negara besar pada Indonesia yang hendak maju.